www.PortalBugis.Com

"Catatan Bugis Di Rantau & Budayanya"

Suku Bugis Di Samarinda

Sejarah Kota Samarinda

Logo Samarinda

Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang.

Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668.

Kerajinan Tenun Ikat Sarung Samarinda

Terletak di jalan Bung Tomo Samarinda Seberang. Obyek wisata ini merupakan proses pembuatan sarung tradisional Samarinda, yang berjarak 8 km dari pusat kota Samarinda. Obyek tersebut telah dilengakapi sarana dan prasarana wisata. Kerajian tenun sarung ini pada mulanya dibawa oleh pendatang suku Bugis dari Sulawesi yang berdiam di sisi kiri Mahakam (sekarang menjadi Samarinda Seberang). Hampir disetiap perkampungan suku Bugis (kelurahan masjid Baka) dapat ditemukan pengrajin sarung Samarinda. Alat tenun yang digunakan para pengrajin adalah alat tradisional disebut “Gedokan” atau menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Produk yang dihasilkan untuk 1 (satu) buah sarung memakan waktu tiga minggu.

Sumber: samarinda.go.id

74 Tanggapan to “Suku Bugis Di Samarinda”

  1. azalea said

    saya juga org bugis berdomisili di semarang jawa tengah, mohon bantuan org bugis yg berada di balikpapan, saya ingin berhijrah kebalikpapan, bisa nggak sy dibantu, terima kasih..

  2. DAENG ROLA' said

    assalamu alaikum…tabe’ permisi lewat…saya orang makassar cuma mau sampaikan saja kalau bisa tidak usah bawa bawa suku dan kehebatan masing masing…..kita ini sama sama manusia…kalau anda mau di bilangi hebat atau jago datang saja ke makassar..di sana banyak lawan yang menanti…kalau di makassar tidak ada yang di katakan hebat atau jago karena kami saling menghargai dan saling menjaga……makasih atas waktunya…salam MAKASSAR JE’NE’PONTO

  3. dayakv said

    gk usah di perpanjang.ntar kjadian kya di sampit jg..jngn smpai trjdi lgi bgis dn bnjar.bugis dn dayak..hati2 trjdi sma sku kutai.klu yg ini trjdi tiada ampun..yg pnting slimg rukun aj

  4. aku orang dayak hargai pendatang bro sapa lagi kalau bukan suku bugis yg membangkitkan wilaya kalimantan ini

  5. wawan said

    Assalamualaykum…
    hai silessurekku ogie maneng… agamaneng karebatta tu… tennafodo madeceng manengmua… iya wawan… to wajo, sengkang…

  6. fifo bugalu said

    dunia mengakui yang namanya lagaligo,naskahnya ada di belanda,ko oarang dayak gak terima??dasar orang hutan,kembali kehutan saja, saya orang palopo,.,.

    • andi okta said

      Aga kareba manengngi tau ugi?iyya ugi wajo monro sibatam kepulauan riau,kakek q pole johor dan lao somppe si batam riau,maccaka cedde2 mabasa ugi,adampengngeka ko engka sala sala q mabicara basa ugi…salama madepung

  7. assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu

    agatu kareba silessureng…..
    mammuaregi engkaki pada riawereng ajappa jappang

    selleng mattunrung mattake
    makkurek jawi jawi
    na mabua timpak lajaa

    iyya ogi soppeng monro ri sei pinang samarinda
    rekko engka melo sisumpung bicara lao riiyyak
    tasappa mokka ri Emailku

    papadila11121967@gmail.com

    tarima kasi maega silessureng ogiku

  8. siska sari said

    ewako sappo

  9. andi fadly murni putra said

    aq juga adalah seorang anak cucu dari DATU LA PAJUNG RI SOPPENG dan tinggal di kota BALIKPAPAN n klo mau kenalan dgn saya di emailku

  10. zfawhid said

    Hallo semua,

    agakareba??? hehe…

    saya bugis-dayak…

    seru juga baca komen kalian, kita satu indonesia, kita pnya beribu macam suku, jangan saling terprovokasi, klo ada masalah lebih baik diselesaikan dengan sesama org tersebut, jangan diikutkan orang yang ga tau apa-apa…

    yang sebagai suku bugis juga jangan sok-sokan kita harus sadar kita memang berada ditanah borneo dan sama-sama mencari sesuap nasi, begitu pula suku dayak mereka tuan rumah dan pastinya menghargai tamu yang ada sejak lama. jika kita bisa saling menghargai dan menjaga ga akan terjadi perang antar suku…

    mending klo mau perang skalian ke gaza… 🙂

  11. Daeng Mutti said

    saya juga orang bugis bone tinggal di samarinda seberang daerah Mangkupalas. salam kenal yah .. tapi saya tidak bisa bahasa bugis karena indo ku orang dayak jadi nya aku cuma bisa bahasa dayak tapi logat ku sehari hari logat bugis coy karena di sini semua orang pake bahasa bugis hee zalam kenal ya dari Daeng Mutti

  12. Takim said

    Damailah indonesiaku,,,

    Jangan sebut suku,karena yang melakukan hanyalah oknum yg ingin menjadikan suku lain hancur…

    Ewako
    Peace

  13. addy said

    wanuakku makkukuange sininna kamponge indonesia, fura manenni wonroi. na aku engka sumpuloloku fada fada ogi mapperelu mello tulung alang moki kareba sappo: sekarang aku di kampung(soppeng) taro ada taro gau, rebba sipatokkong, mali siparappe bugis abadi selamanya. ingat sappo addysoppeng@yahoo.co.id

  14. addy said

    farelluki bantuanna ogi soppeng, alammoki sappo kareba. addsoppeng@yahoo.co.id

  15. awhy said

    aq jga Asli bugis wajo tnggal d samarinda…

  16. Ale cucunya daeng macenning said

    Ass sodara2 . Aq org bugis makasar jg . Aq tinggalx di GATSU SMD . Bru tau aq ada forum suku bugis dsni .. Aq bru2 tinggl d.smd .. Aq mau punya bnyk tmn ..

  17. Muh.Syukri Basri said

    Assalaamu alaikum wr.wb.
    biar kering jahe tetap pedis,adalah perinsip orang Bugis,tetapi sekarang musuh kita adalah kemiskinan dan kebodohan.ayo kita lawan keduanya dengan usaha kerja keras dan belajar sungguh-sungguh agar kita pintar membedakan mana lawan dan mana teman.

    • DARMAWANGSA said

      Betul. Saudaraku Muh Syukri. Mari kita orang bugis.. belajar dan bekerja keras membangun peradaban. minimal di tempat tinggal masing-masing.

  18. Dayat said

    Salam kenal smuay bwt sesama suku bugis sy dayat asli bugis bone lebih spesifiknya kajuara/salomekko orng tuaq dua2y alm brasal dr dua daerah tersebut n sy pun lahir dsna di bone.saran sy sih jgn terlalu bwa ras/suku karna smua sma dimata allah karna qt sebagai orng bugis qt ttp hrus ttp satu klw bsa ttp mengutamakan rsa pancasila marih bersatu tuk indonesia, seperty slh satu tmn qt blng istilah bhinekka tunggal ika berbeda suku tp ttp satu,krna sy bru tgl dikaltim di balikpapan n sering ke samarinda tmpat sodara sodara sy dsna kebetulan pd ngumpul n netap sebagian dsna yo rame rame qt bwa nma baik suku bugis yg baik n bsa dibanggakan mari qt optimis n ttp konsisten klw qt salah satu suku di indonesia yg terbaik dr segi kemanusian yg bermartabak baik n etika baik pula.semangat

  19. suling said

    gua nak suku dayak mau kenalan sama siapa aja

  20. thamrn said

    saya juga berdarah bugis tinggal di kampung tertua di samarinda seberang (mangkupalas),karena sudah lama sekali tinggal bahkan nenek saya pun sudah tidak pernah tau t4 tinggal di sulawesi pun apakah ada keluarga disana atau tidak dimana letak kampung …..mungkin kami adalah salah satu keturunan bugis pertama kali yg ke samarinda.met kenal saudara sesuku…

    • DARMAWANGSA said

      Saudarku thamrin.

      Pelajari silsilah .. LA MOHANG DG MANGKONA belia beserta kelompoknya.. bermukim mula-mula di sana. La Mohang Daeng Mangkona adalah seorang tokoh penting dalam cikal-bakal berdirinya Kota Samarinda di provinsi Kalimantan Timur saat ini. Daeng Mangkona mendirikan pemukiman di Tanah Rendah bersama rombongannya dari tanah Wajo pada tahun 1668 dan dari situlah awal mula perkembangan kota Samarinda.

      salam

  21. Arwin said

    Saya suku Paser(Kaltim),saya suka pake sarung Samarinda untuk Sholat dan lebaran,sarungnya enak di pake,dan ukuranya pas untuk saya,Orang bugis memang sangat ulet dalam berusaha berusaha.

  22. idrus said

    ewako makassar bugis

  23. akbar said

    assalamualaikum sininna silessurengku.. saya bugis sinjai/bone.. domisili di palu.. sulawesi tengah… salam kenal semua

  24. Mohammad Mulyadi said

    Ayah saya Wajo asli, beliau (alm) setelah Rasulullah SAW adalah panutan saya, Saya lahir besar di Makassar, saat ini berkarier dan sdh menetap di Jakarta. Utk saudara2ku yg keturunan Bugis Wajo, mari kita tunjukkan bahwa orang Wajo bisa bermanfaat bagi banyak orang.

  25. adam la maddukelleng said

    ewako to wajo

  26. rudy soppeng said

    saya bugis soppeng tinggal di samarinda seberang jl.pattimura salam kenal semua saudara2 ku

  27. rudy soppeng said

    mari bersatu seluruh suku bugis… Jgn mudah di pecah belah orang lain.. Hai kamu klo masuk di blog orang jgn pancing2 keributan.. Kami tidak akan diam jika di ganggu.. Kamu jual kami beli..

  28. arhy kerempenk said

    Haii idi manenk silessureng tho ugie , qw bugiz Palopo yank tinggal di Samarinda ….
    qw zudah 1 tahun di tanah Kaltim , zalam putra ogie di kaltim .

  29. DJRosman said

    Saya keturunan bugis .. tapi tidak boleh cakap bugis .. sebab dilahirkan di Malaysia ..

    • idrus said

      maksudnya apa dilahirkan di malaysia???
      bugis ya asli sulawesi bukan malaysia

    • DARMAWANGSA said

      Salam Kenal Pak DJ Rosman.. Tidak bisa cakap bugis nggak apalah. Yang penting bapak sdh berbaur dengan all suku di Malaysia.

      akhir Tahun 2006 saya sempat TOUR ke Singapura Malaysia.. lewat JOHOR ke KL. sempat ngunjungi/lewat kesultanan JOHOR dan Melaka… GUIDE saya (orang melayu) menggoda saya karena orang bugis wajo.. Katanya mau mengunjungi raja JOHOR dan Raja Melaka … Saya bangga bahwa kuturunan OPU dg Rilaka menjadi orang terhormat di Malaysi..

  30. ilham said

    haiii….. Aga kareba singkampong, sy org makassar yg tinggal di samarinda jl. Suryanata. Walaupun kita berbeda-beda tpi tetap satu itulah indonesia yg selalu berbineka tunggal ika, walaupun berbeda suku kita tetap saudara. Salam kenal buat seluruh saudara2ku dri sul sel.

  31. A. Rasyid said

    Saya asli kaltim keturun bugis tp q bisa menghormati sesama manusia krn dimanapun q sama2 ciptaan Allah

  32. tymz rayem said

    ayah saya berasal d samariada kg seberang,bapanya banjar masin,mama pula bugis bone.nama bapa saya andi idris,adiknya andi mustapa

  33. hamsa nunchi said

    sebenar saya lahir di samarinda tapi keluarga berpindah ke tawau .
    pada masa itu mungkin umur saya hanya beberapa hari saja .
    di besar kan di tawau (sabah )dan sekarang bekerja di Petronas
    Kota Kinabalu (sabah ).Tahun lepas keluarga Ibu/Ayah dan adik yang berada Kuala Lumpur ada datang ke semarinda ,tapi sayang saya tak dapat ikut ,insyallah dalam waktu yang dekat saya akan ke samarinda juga.

    “insyallah dimana pun kita berada selagi kita mengikut perintah Allah dan hormat adat resam setempat kita akan berjaya .kalau perangai jahat dan sombong di kampung sendiri pun orang tak suka ”

    my email hamsa2262@yahoo.com.

    • DARMAWANGSA said

      Iya betul Rekan HAMSA NUNCHI… bahwa orang bugis harus berprilaku baik dimata masyarakat. Biarlah yg jelek kita perbaiki … karena tidak semua memang tampil sempurna.

      Waktu tahun lalu saya sempat ke samarinda.. kebetulan istri saya di PLN Balikpapan.. Dari balikpapan kami tempuh selama 2 jam sampai di Samarinda.. dan sempat shalat di Mesjid ALMARKAS AL ISLAMI di SAMARINDA. Sayang saya tidak sempat nyebrang ke Samarenda Seberang… tempatnya orang bugis pertama (LA MOHANG DG MANGKONA) bermukim.. Saya banyak belajar sejarah orang bugis/makassar perantauan..

      Saya saat ini dan istri sdh kembali ke Makassar sejak bulan MARET 2012 lalu. Pesan saya ORANG BUGIS dirantau baik-baiklah di negeri orang …. anggaplah tempat anda sebagai tanah kelahiran anda. sehingga anda bisa berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Saya saat ini bekerja di TELKOM. Waktu saya di BATAM, PADANG banyak orang bugis yg berhasil di RANTAU mudah -mudahan rekan di rantau juga demikian. salam

    • Hamsa Nunchi berkata……“insyallah dimana pun kita berada selagi kita mengikut perintah Allah dan hormat adat resam setempat kita akan berjaya .kalau perangai jahat dan sombong di kampung sendiri pun orang tak suka, kata kata begini paling aku suka……. salam selau untukmu kawan.

  34. Ani said

    Hai sininna silessurengku to ogi, iya wija to wajo monro akku samarinda seberang… salam kenal dan persahabaan selalu… sukses selalu anak bugis

  35. rhandhy said

    saya randhy tggl d samarinda handil 2 klw rekan rekan mau gabung dngn orng bugis d sini hub aja rhandhy@ymail.com. waktu saya sekolah SD saya d sulsel bone tp SMP saya d samarinda dan yg terakhir SMA di sulsel lg d bone.jd intix kt harus pertahan kan suku bugis kt yg ada d kaltim…. okey……….

  36. DIL said

    ia tau lampa na wija ogi barru bone…anjal tapi q kan jaga sirina ogiew.ewako.
    facebook adilfahri@rocketmail.com

  37. Anors Sas said

    anda yang ingin silaturrahmi antar keturunan bugis, silahkan kirim email ke ” tomadios@yahoo.com ” aku juga orang bugis loh … yang tinggal di Mandar Sulbar

  38. Sy org Bugis asli yang lahir di Samarinda karena kedua orang tua merantau ke sana. Tapi sekarang sy kembali ke kampung halaman org tua untuk mencari jati diri sebagai orang Bugis Wajo.

  39. rara said

    kata ayah saya kami keturunan dari suku bugis wajo..ingin sekali saya kesana..
    kami merantau di kota palembang..
    sejak kecil saya tidak tau kalau nenek saya keturunan suku bugis wajo ..!!

  40. Amung said

    HAI ORANG BUGIS DI KALIMANATAN TIMUR, BAIK PEJBAT, PENGUSAHA, PREMAN DAN AJNAL JANGAN BAWA PERANGAI MU KE KAMPUNG ORANG DI KALIMANATAN TIMUR.
    TUNGGU AJA WAKTUNYA……

    • illank nebo said

      wktu apa….. wktu ajalmu dtng….???? bone khoe….

    • hai saudara amung biasanya orang bugis itu sangat mudah beradaptasi dengan budaya setempat, lihat sejarah dimana mana tempat orang bugis turut membantu Raja2 setempat makanya di daerah daerah tertentu orang bugis dikasih tanah oleh pemerinta/raja2 setempat, contoh kecil di Samarinda seberang, mungkin kalau ada yg jahat itu bukan bearti semuanya, semua suku itu sama aja ada baik ada jahat

    • Rudi said

      ini cerita tentang sejarah, budaya dan adat istiadat bugis di kalimantan ….cerita yg baik2 saja, tiba2 ada orang yg menghina bugis, jelas bukan disini tempatnya, kalo mau buka forum sendiri sana ga usah masuk forum disini….sejarah bugis sudah mewarnai nusantara dan makin kemari makin terdidik dan terpelajar, kalian yg tempatan barusan belajar membuat sejarah , jelas kalian masih imperior….gara2 hutan,migas dan batubara suku2 kalimantan merasa besar kepala sekarang….yg penting itu SDM bukan SDA.

  41. socku said

    aga kareba daeng
    saya bugis tapi asli lahir di samarinda dan saya bangga jadi orang yang bersuku bugis
    di saya tinggal di daerang di panjaitan (kesejahteraan) gang 4 samarinda
    kalo di bone saya tinggal di taccipi…..

  42. Dayau said

    orang Oge di Kaltim cuman bikin Kaltim kumuh, Tukang kriminal, Jadi pejabat Korupsinya hebat, ajalnya banyak.
    sok preman di pasar2.
    Ingat ini bukan pulau kalian jadi jangan sok jago.

    • illank nebo said

      aga mu pauu…. elo i ritimpuang timunna bangkung yede…..!!!!! km jngan macam2 sm orng bugis…. ya….. sy sobek2 mlukutmu pke Tajiku…..
      Bugis Bone khoe….

      • daeng limpo said

        Ini saran saya sebagai sesama bugis……..tak baik bermusuhan, apa yang dikata dayau kalau memang itu suatu fakta, harus kita terima sebagai kritik yang membangun. Artinya orang bugis itu terbuka, bersedia dikoreksi, dan bersedia toleransi. Lagi pula tidak zamannya lagi menunjukkan “taji” dengan sok berani, bukan lagi jaman orang berani mati, karena mati sekarang lebih mudah daripada hidup. Orang yang berani hidup itu juga berani mati, jadi saya berdoa semoga suku bugis yang ada di samarinda bisa hidup damai dengan suku-suku lain. Teman saya banyak orang dayak…mereka baik-baik, apalagi jika itu sesama muslim….tunjukkan keberanian kalian menerima kritik, dan koreksilah apa yang memang perlu dikoreksi. salam.

      • peler said

        Ya saya setuju dengan daeng limpo, kita harus bersedia menerima kritik kalau itu sifat-nya membangun, yang penting kita mengalah untuk menang, kecuali kalau berkelahi dalam rangka membela kebenaran, maka harus dengan gagah berani walau tanpa ilmu kebal sekalipun

      • ANDREA said

        saya tidak setuju… kritik ya kritik tapi jangan dengan nada yang melecehkan.. @dayau hargai itu
        end apa kalau orang bugis tidak disitu akan jadi bersih kaltim engga kan…kita bisa lihat di seluruh pelosok indonesia bahkan dikota besar seperti jakarta sekalipun banya tempat kumuh…end kriminalis dmana mana karena semua ada faktornya dasar orang tidak punya sekolah end wawasan kalu mw judgs ente fekkker pakai otak jangan make dengkkkkul luu

    • ancha said

      hy q org bugs jg,,, q trsinggung dgn ucpan mhu,,, lw mhu ms mw mkan bras jgn sdkit pun mngganggu ursan kami,,,,,,,,,,

    • labaco said

      Dayau siapa sih yg pendatang dasar keturunan orang cina

    • kata dayau itu nggak semua benar nggak juga semua salah, semua suku sama saja ada yang kumuh ada yg korupsi tapi banyak juga yg baik baik. jadi bahasa dayau ini sebaiknya jangan menyalahkan sukunya, lebih baik sebut saja orangnya kalau sukunya semuanya kena tapi kalau peribadinya dia aja yang kena,

      • atti said

        Saudara dayau yang saya hormati
        Dalam adat bugis kami mengenal adat sipakatau (memanusiakan), sipakalebbi’ (menghormati), sipakainge’ (menasehati)
        Mohon maf saya koreksi
        1. Cara anda menyampaikan kritikan (pakainge’) tidak menghargai (sipakalebbi) dan hal tersebut tdak mencefminkan kemanusiaan (sipakatau).
        2. Anda mengeneralisasikan suku bugis, itu kesalahan berpikir. Silahkan cerdaskan diri anda.
        Bagi saudara kita orang bugis mari perbaiki kualitas diri.

  43. AGUS said

    mau kenalan nie email ku maulanaadam60@yahoo.co.id

  44. AGUS said

    HAI AKU ORANG BUGIS% SKrng tinggal di samarinda seberang, di seberang pakai bahasa bugis sehari-hari,itu tandanya banyak orang bugis disini,by agus samarinda kaltim

  45. Asroelt said

    wah ank wajo juga msuk sjrah ych,,ckck hebat nenek moyang dahulu..

  46. arimaya said

    Wah… di samarinda ramai berketurunan bugis wajo, saya bugis wajo dari malaysia dan ingin berkenalan, bersahabat dengan bugis wajo di samarinda, emailku : arimaya@rocketmail.com

    • irwansyah said

      aga kareba sappo di malaysia……..?saya keturunan bugis wajo yg berdiam di kaltim daerh kabupaten penajam paser utara.di mana nenek moyang kami orang perantauan dari wajo yg nikah dengan orang paser di kaltim
      .

      • DARMAWANGSA said

        Kareba Madeceng Saudaraku IRWANSYAH… Kalau membaca sejarah maka LAMADUKKELLENG arung matoa WAJO ke 14 pernah menjadi Sultan Paser.. dan menikahi putri dari Sultan Paser.

        “Pada abad ke-18 Raja Bugis-Wajo, La Madukelleng menawan daerah Kutai, Paser, Pagatan dan menyerang Banjarmasin tetapi berhasil dipatahkan. Sebelumnya La Madukelleng menikah dengan Andin Anjang/Andeng Ajeng putri dari Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana (Sultan Aji Muhammad Alamsyah). Ketika Sultan wafat, istri La Maddukelleng dicalonkan menjadi Ratu Paser, Namun sebagian orang-orang Paser menolak pencalonan tersebut dan terjadi pemberontakan di kerajaan. Untuk meredakan keadaan La Maddukelleng bersama Pasukannya menyerang dan menaklukkan Paser. Ia menjadi Raja Pasir tahun 1726–1736. Salah seorang putri La Maddukelleng dengan Andeng Ajeng bernama Aji Putri Agung kemudian menikah dengan Sultan Aji Muhammad Idris (Sultan Kutai XIV).

  47. arimaya said

    Wah… di samarinda ramai berketurunan bugis wajo, saya bugis wajo dari malaysia dan berkenalan, bersahabat dengan bugis wajo di samarinda, emailku : arimaya@rocketmail.com

    • irwansyah said

      saya bugis wajo di smd (kabpenajam paser utara).keturunan dari puanna besse dari wajo yang mepunyai anak dari wajo yg ke kaltim dengan nama dato lojo dan dato tummu puang yg sejarahnya merantau kemalaysia.

      • abdul muis said

        setahu saya kab penajam paser utara itu adanya di grogot buakan di samarinda…..kok jauh banget jarak nya mas heheheheh lain orang kaltim ya

    • idrus said

      aku orang makassar tapi singkammajaki orang bugis

Tinggalkan komentar