www.PortalBugis.Com

"Catatan Bugis Di Rantau & Budayanya"

Mengenal Sawerigading Part II

(Sebelum Membaca Artikel ini Baca Dulu Artikel Sebelumnya Yakni Mengenal Sawerigading Lebih Jauh Part I) Bagaimana Seorang anak dewa yang menghidupkan Orang-orang yang yang telah Mati setelah selesai berperang hanya dengan sesajen dan setuhan dari keris Sawerigading, Mendatangkan dan menghentikan amukan alam yang sangat ganas hanya dengan telunjuk Sawerigading, Sawerigading mampu berkomunikasi dengan binatang seperti halnya Sawerigading berkomunikasi dengan seekor Burung yang bernama La Dunru yang menyuruhnya menyampaikan pesan ke We Tenriabeng untuk naik ke botting Langiq untuk melaksanakan pernikahannya. Semua kejadian-kejadian tersebut membuktikan kebesaran dan kemahakuasaan Sawerigading dalam keturunan Dewa. Itulah sebabnya ia diberikan gelar Pamadeng Lette (Sang Pemadam Halilintar), Langiq Paewang (Sang Penggoyah Langit).

Karena Sawerigading telah menjelma sebagai manusia di bumi, maka ia tak lebih dari manusia-manusia lainnya yang berada di bumi yang dimana mempunyai kekurangan-kekuarangan sebagai manusia bumi. Bukti kemanusiaan Sawerigading ketika pada peperangan yang membuat sawerigading meminta bantuan kepada penguasa langit yang dimana Remmang ri langiq suami dari We Tenriabeng turun kebumi untuk membantu sawerigading untuk berperang saat Remmang ri langiq tiba di bumi, ia langsung memerintahkan Sawerigading untuk menyembah Remmang ri langiq sebanyak tiga kali sebagai bukti kemanusiaan sawerigading dengan pengakuan eksistensi ke dewaan Remmang ri langiq.

Sawerigading merupakan sosok manusia bugis yang mempunyai watak yang berdimensi ganda yakni cinta dan dendam, benci dan saying, tegar dan cengeng, lembut dan kasar, halus dank eras sejauh mana sifat tersebut mengejawantan dari pribadi sawerigading, bergantung dari rangsangan-rangsangan yang diterimanya dari luar ia tidak menerima kompromi hanya ada dua pilihan hitam atau putih

Karena itu, gambaran tentang sawerigading tidaklah sesempurnah dengan tokoh-tokoh pangeran yang seperti kita dengar sebelumnya. Kadang-kadang ia sangatlah cengeng sampai menangis terisak-isak lalu ia ditergur oleh pengawalnya agar ia berhenti dan tegap menghadapi kenyataan hidup dengan tegar. Hal seperti ini dapat dilihat ketika cinta sawerigading kepada adik kembarnya we tenriabeng ditolak oleh dewan adapt. Sawerigading juga memiliki sifat yang mudah tersinggung, emosianal, dan sering mengamuk sambil bembabi buta bila perasaan atau sirinya tampa mempertimbangkan resikonya.

Masih Bersambung Cinggg :)

Tinggalkan komentar